Sistem Informasi Kesehatan Hewan Terpadu Indonesia (iSIKNAS) adalah mekanisme pengumpulan data lapangan yang kuat, tetapi masih kurang dimanfaatkan.

Salah satu keterbatasan database saat ini adalah bahwa peristiwa kesehatan yang dilaporkan sebagian besar untuk ternak, dengan relatif sedikit peristiwa yang dicatat untuk spesies lain. Sangat sedikit informasi yang diperoleh dari sektor produksi intensif, yang sebagian besar terdiri dari produsen unggas. Penyerapan regional juga bervariasi, dengan beberapa provinsi menggunakan iSIKNAS sangat luas dan yang lainnya jauh lebih sedikit.

Tim AIHSP, bersama dengan staf dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, telah bekerja untuk mengidentifikasi peluang untuk memperluas penggunaan sistem.

Sebagai hasil, sejumlah inisiatif telah dikembangkan. Ini termasuk tinjauan sistemik layanan lapangan serta program kesadaran nasional tentang iSIKNAS dan manfaat yang dapat diberikannya bila digunakan dengan benar.

Kegiatan utama AIHSP untuk memperluas penggunaan dan fungsionalitas iSIKNAS meliputi:

• Penguatan kelompok untuk memperjuangkan sistem yang dipimpin oleh Kementerian Pertanian
• meningkatkan akses pengguna ke, dan kegunaan, sistem dengan memperkenalkan input data berbasis aplikasi
• memperbarui tabel referensi dan menyelesaikan tinjauan data untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
• meningkatkan interoperabilitas dengan sistem lain
• mengembangkan sistem peringatan dini yang cerdas untuk mengidentifikasi masalah yang muncul secara cepat
• memberikan dukungan dan pemecahan masalah sehari-hari.

Dengan banyaknya peningkatan penting yang telah diselesaikan, iSIKNAS kini dianggap sebagai salah satu sistem pengawasan kesehatan hewan tercanggih yang pernah ada.