Menu
  • Logo Kementan
  • Logo Kemenkes
  • Logo Bappenas
  • Logo Kementan
  1. Beranda
  2. Berita & Publikasi
  3. Cerita dari lapangan
  4. Artikel
  5. Kenapa Aku Tidak Divaksin? Sebuah pengingat bagi keluarga untuk membawa anggota lansia mereka untuk divaksinasi

Kenapa Aku Tidak Divaksin? Sebuah pengingat bagi keluarga untuk membawa anggota lansia mereka untuk divaksinasi

Ibu yang sudah lanjut usia menunjukkan keinginan dirinya untuk divaksin. Mendapatkan vaksinasi COVID-19 juga merupakan hak Ibu sebagai warga negara agar terlindung dari risiko kematian dan gejala berat akibat COVID-19.
Ibu yang sudah lanjut usia menunjukkan keinginan dirinya untuk divaksin. Mendapatkan vaksinasi COVID-19 juga merupakan hak Ibu sebagai warga negara agar terlindung dari risiko kematian dan gejala berat akibat COVID-19.

Mendapatkan vaksinasi COVID-19 juga merupakan hak setiap warga negara agar terlindung dari risiko kematian dan gejala berat akibat COVID-19. Menurut data Kementerian Kesehatan (Maret, 2022), vaksinasi lengkap ditambah booster (dosis ketiga) pada lansia memberikan 91% perlindungan dari kematian akibat COVID-19. Tetapi, kenapa sampai saat ini ibu belum divaksin?

Video ini ditujukan untuk memberi gambaran contoh hal-hal yang mungkin digunakan sebagai alasan tidak membawa Lansia untuk divaksin. Pertanyaan yang tidak terjawab di dalamnya juga merupakan satir yang menekankan bahwa Lansia pun berhak divaksin.

Kembali ke Artikel

 

Bagikan artikel ini di:

Artikel Terkait

AIHSP Program Steering Committee (PSC), Komponen Kesehatan Hewan 20/12/23

Menguatkan Inisiatif Kesehatan Bersama: Dampak AIHSP terhadap Kesehatan Hewan di Indonesia

Pertemuan Program Steering Committee (PSC) untuk Komponen Kesehatan Hewan dari Program Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) berlangsung pada 20 Desember 2023. Acara ini menandai pertemuan PSC yang ke-4 dan diresmikan oleh Direktur Kesehatan Hewan—yang mewakili Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI, serta Minister Counsellor Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) di Jakarta. Baca lebih lanjut

Perjalanan I Gusti Ngurah Kade, dari mengkoordinasikan upaya vaksinasi COVID-19 untuk penyandang disabilitas hingga berhasil beralih ke beternak ayam, menyoroti adaptabilitas dan ketangguhan individu dengan disabilitas.

Ketangguhan Penyandang Disabilitas dalam Bisnis Beternak Ayam

I Gusti Ngurah Kade, beralih dari mengkoordinasikan vaksinasi COVID-19 ke usaha beternak ayam di tengah pandemi, memperlihatkan ketangguhan meskipun menghadapi tantangan pendidikan. Inisiatif yang didukung AIHSP, yang mendorong inklusivitas kesehatan dan menyebarkan informasi vital tentang rabies, memberdayakan individu seperti Ngurah dalam mengejar kegiatan ekonomi berkelanjutan, membentuk masa depan yang lebih cerah bagi mereka yang memiliki disabilitas melalui inklusivitas dan keberlanjutan ekonomi. Baca lebih lanjut

Perempuan dengan disabilitas merupakan salah satu kelompok yang merasakan dampak ganda ketika terkena penyakit zoonosis.

Perempuan dengan Disabilitas dalam Pencegahan Rabies: Tantangan dalam Mobilitas dan Sosialisasi Kesehatan

Perempuan penyandang disabilitas menghadapi risiko tinggi terhadap penyakit zoonosis seperti rabies dan menghadapi tantangan unik dalam mengakses layanan kesehatan, menekankan pentingnya pencegahan rabies. Ni Ketut Leni Astiti, Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), memperjuangkan kesadaran dan kerjasama dengan lembaga-lembaga, termasuk AIHSP, untuk mengatasi tantangan-tantangan ini. Baca lebih lanjut